Selasa, 27 September 2011

BELAJAR PADA BURUNG PART II

Hallo sobat sekalian
Salam sukses selalu

Postingan kali ini masih melanjutkan postingan yang sempat To Be Continue kemarin
Hehehhe
Masih Pada Topik “BELAJAR PADA BURUNG

Ada sebuah hadist yang secara tak langsung memperkuat bahwasanya kita memang harus belajar dari burung.

“Dari Umar bin Khatab RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalaulah engkau bertawakkal kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya tawakal kepada-Nya, niscaqya Allah akan memberikan rezeki kepadamu sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Burung pergi dengan perut lapar dan kembali dengan perut kenyang.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Sifat burung yang pertama telah dibahas dalam postingan “BELAJAR PADA BURUNG
Lalu sifat burung yang kedua apa?

Sifat Selanjutnya

2. Burung Selalu memancalkan kakinya sebelum terbang

Memancalkan kaki sebelum terbang sangatlah berguna bagi burung. Hal ini akan memberikan kekuatan yang cukup untuk dapat terbang tinggi.

Apa artinya?
Yaps,,, dari hal diatas kita dapat belajar bahwasanya sebelum beraltifitas, baik bekerja atau menuntut ilmu, harus kita persiapkan dengan sebaik-baiknya.

Bagi kita yang mencari rezeki Allah SWT untuk menafkahi keluarga, maka harus kita awali dengan doa dan juga ilmu yang sesuai dengan pekerjaan kita.

Berdoa tidak hanya berupa untaian/ rangkaian kata yang terucap dari lisan.
Tetapi, sebuah usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Karena dengan pendekatan diri kepada Allah SWT, dia akan memberikan pertolongan kepada kita dari arah yang tidak terduga:

“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah SWT niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari araj yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya… “(QS. Ath-Thalaaq: 2-3)

Pendekatan diri kepada Allah SWT sebagai persiapan aktivitas kita, dapat diawali dari bangun pagi sebelum terbit fajar, lalu melaksanakan shalat Tahajjud, baru kemudian shalat Shubuh berjama’ah.

Setelah itu, ketika matahari mulai naik, ditambah dengan ibadah shalat duha agar hati menjadi semakin tenang sehingga dapat bekerja dengan baik dan penih semangat. Demikian juga ketika hendak menuntut ilmu (sekolah atau kuliah), hal itu perlu dilakukan agar Allah SWT memeberikan kecerdasan dan pemahaman.

Dalam mencari rizki, perlu juga adanya persiapan ilmu yang sesuai dengan pekerjaan atau sejenis usaha yang kita akan jalankan. Jika seorang petani, maka haruslah menambah wawasan tentang pertaniannya agar mendapat hasil panen yang melimpah.

Begitu juga dengan pedagang, pengusaha, guru, PNS, dan lainnya, semua harus menambah pengetahuan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan begitu, pekerjaan yang dijalani akan mendapatkan hasil yang memuaskan


Lalu sifat selanjutnya adalah
3. Burung terbang mengepakkan sayapnya

Burung mengepakkan sayapnya, dapat ditafsirkan bahwa dalam mencari rezeki perlu kecerdasan dalam mencari peluang.

Bila perlu, dapat juga melebarkan sayap hingga keluar daerah tempat tinggal kita. Selain itu, dapat pula ditafsirkan bahwa kita harus banyak membangun jaringan atau rekanan yang dapat mempermudah kita dalam bekerja.

Nah, begitu juga dengan mencari ilmu. Jangan terpaku di daerah tempat tinggalnya atau hanya dengan satu guru.
Tetapi, harus mencari tempat-tempat atau guru yang tepat untuk mengembangkan pengetahuan kita.

Inilah yang dilakukan oleh ulama pendahulu kita yang rela berjalan hingga ratusan, bahkan ribuan kilometer hanya untuk mencari ilmu.

Sifat selanjutnya
4. Burung selalu menyisakan makanan dimulutnya untuk anak-anaknya

Berarti, ketika kita telah mendapat rezeki dari Allah SWT, janganlah samapi lupa untuk membagi dengan orang-orang yang membutuhkan.
Sebab, pada harta yang telah kita dapatkan ada hak orang-orang fakir dan miskin yang wajib kita berikan.

Jangan sampai melimpahnya harta yang didapat membuat kita sombong dan bakhil, sehingga sampai beranggapan bahwa harta yang didapat adalah hasil jeri payah sendiri.
Jika demikian maka kita termasuk orang-orang yang akan diazab oleh Allah SWT,

Demikian juga dalam mencari ilmu
Jangan sampai ilmu yang telah didapat menjadikan kita sombong dan angkuh
Merasa diri paling pintar dan menganggap orang lain itu bodoh.

Namun sebaliknya, ilmu yang telah didapat, kemudian diamalkan untuk memperbaiki diri dan juga diajarkan kepada orang lain.
Dengan begitu ilmu akan menjadi bermanfaat dan harta menjadi berkah.

Semoga Bermanfaat


Sumber EL-BINA

Minggu, 25 September 2011

BELAJAR PADA BURUNG


Sobat sekalian
Allah telah menciptakan alam sebagai sebuah perantara untuk lebih mengenal betapa besarnya ciptaan-Nya, Nikmat-Nya dan semua karunia.

Alam tercipta sebagai pengalaman hidup yang terbaik.
Alam menyediakan banyak pengetahuan, banyak pelajaran yang dapat membuat lebih bersyukur atau bahkan termotivasi.

Salah satu yang dapat kita lihat disekitar kita adalah pengetahuan yang dapat diambil dari seekor burung.

Burung?

Ya burung….

Kita belajar dari burung
Mungkin terlintas sejenak dalam benak kita, mengapa kita harus belajar kepada burung?
Padahal, kita jauh lebih baik daripada burung.

Kita semuapun tahu kalau kita telah dianugerahi akal pikiran yang membedakan ketinggian kita dibanding dengan makhluk lainnya.
Sedangkan, burung tidak lebih dari seekor binatang yang tidak berakal. Namun begitu ternyata burung menyimpan banyak pengetahuan yang haruslah kita mengetahuinya.

Kenapa harus belajar dari Burung?

1. Burung Selalu Bangun Pada Pagi Hari
Ya, itulah burung dengan kebiasaannya bangun pagi
Dipagi buta, mereka mengudara dengan dingin yang menembus tulang serta kepakan sayapnya yang menambah semilir angin.
Mereka berkelana, menyusuri berbagai tempat-tempat yang dianggap mereka ada banyak sumber makanan.

Ya, mereka bangun dipagi hari untuk mencari makanan dan pulang ketika sore hari.
Itulah salah satu rahasia kesuksesan, keberhasilan burung dalam mencari rizki.
Lalu apa yang dapat kita ambil dari hal pertama ini

“Jika kita ingin berhasil dalam mencari rezeki atau menuntut ilmu atau dalam ngejar cita-cita, haruslah selalu bangun pada pagi hari”

Mengapa?

Karena Pagi hari merupakan waktu yang diberkahi oleh allah SWT berkat doa Rasulullah SAW:

“Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatku pada pagi hari. ‘Rasulullah SAW jika mengutus perang sariyah (perang yang tidak dipimpin oleh Rasulullah), beliau mengutus pada permulaan siang (pagi hari). Dan Sakhar adalah seorang pedagang, ia membawa dagangannya pada permulaan siang sehingga ia mendapat keuntungan yang berlimpah”
(HR. Abu Dawud dari Sakhar bin Wida’ah, lihat Riyadhush Shalihiin no.957)

Lalu hal apa lagi yang dapat kita pelajari pada burung
Setidaknya ada 3 hal lagi
Namun akan dibahas dilain Waktu
To Be Continue…….

Jumat, 23 September 2011

TIKUS-TIKUS BERDASI DI INDONESIA






Akhirnya Satu per Satu “Tikus-Tikus Berdasi” telah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka tidak berkutik setelah tertangkap tangan saat dilakukannya penggeledahan di kantor-kantor terkait dan digelandang ke kantor lembaga superbody itu dengan wajah tertunduk malu.

Inilah kemalanganmu, inilah kesialanmu. Mungkin sungguh tak terbayang dibenaknya ataupun sebenarnya dia telah membayangkan dan mengerti apa yang nantinya akan terjadi,

namun hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk terus mengendus dan menggondol tumpukan-tumpuakn yang menggiurkan untuk menghangatkan dirinya.

Selama ini mereka bebas tidur nyenyak, berleha-leha, bersantai ria, menghabiskan pundi-pundi uang yang mereka dapat dari mengendus dan menggondol dari yang bukan HAK nya tanpa ada yang menyadarinya.

Matamu tak selicin sebelumnya yang selalu melirik untuk mendapatkan jalan demi kemulusan niatmu.

Kukunyapun tak lagi kuat mencengkeram karena telah dilemaskan oleh lembaga dan orang-orang yang tentu saja sangat ingin menjatuhkanmu.

Dulu dengan Bangganya dengan percaya dirinya mereka membuat janji, mengikrarkan sumpah dalam jabatan masing-masing.

Bersumpah untuk tidak menggunakan jabatan atau kekuasaan demi kepentingan pribadi keluarga ataupun kerabat lainya. Tidak hanya disaksikan seluruh rakyat namun juga sumpah telah tercatat di atas sana.

Namun ternyata janji hanyalah janji, sumpah menjadi sampah yang tak berbekas di Hati.
Mungkin ini ganjaran untuk perbuatanmu,,,

Bila waktu mempertemukanmu dengan seluruh rakyat, entah apa jadinya dirimu

Tak hanya wajah lebab, tak hanya perut yang sesak karena pukulan, namun kematian yang terjadi bahkan bias jadi mutilasi

Karena apa?

Karena perbuatannya

Mungkin sekarang mereka sekarang masih aman walaupun berada di balik jeruji besi, bagaimana tidak?

Jeruji yang semula adalah tempat yang menjijikkan, yang kotor, yang sempit, syarat seperti rumah untuk orang yang mengidap kejiwaan. Namun oleh mereka disulap menjadi hunian bak hotel berbintang.

Hebat bukan para Tikus Berdasi ini

Tapi,
Percayalah Suatu hari nanti kebenaran akan jaya
Dan tak ada lagi tikus-tikus berdasi yang berfoya-foya