Kamis, 15 Maret 2012

JIKA SEMUANYA KAN MENJADI MASA LALU



jikalah DERITA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang KETEGARAN akan lebih indah dikenang nanti.


Jikalah KESEDIHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak DINIKMATI saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.


Jikalah LUKA dan KECEWA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang KETABAHAN dan KESABARAN adalah lebih utama.

Jikalah KEBENCIAN dan KEMARAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang MENAHAN DIRI adalah lebih berpahala.

Jikalah KESALAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya
Sedang TAUBAT itu lebih utama.

Jikalah HARTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya.
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang KEDERMAWANAN justru akan melipat gandakannya.

Jikalah KEPANDAIAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia,
Sedang dengannya manusia diminta MEMIMPIN dunia agar sejahtera.

Jikalah CINTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,

Sedang MEMBERI akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah BAHAGIA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang BERBAGI akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah HIDUP akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak KEBAIKAN bisa DICIPTA.

Suatu hari nanti, SAAT SEMUA TELAH MENJADI MASA LALU aku ingin ada diantara mereka, Yang beralaskan di atas permadani sambil bercengkerama dengan tetangganya, Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu, Hingga mereka mendapat anugerah itu.

“Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertobat dan tak mengulangi lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia.”

Suatu hari nanti, KETIKA SEMUA TELAH MENJADI MASA LALU, aku tak ingin ada di antara mereka, yang berpeluh darah dan berkeluh kesah, andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.

“Duhai! Harta yang dahulu ku kumpulkan sepenuh raga, ilmu yang ku kejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak ku buat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkan ku kini?”

“Duhai! nestapa, kecewa, dan luka yang dulu ku jalani, ternyata hanya sekejap saja dibanding sengsara yang harus ku arungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua?”

8 komentar:

  1. Balasan
    1. ya semua tergantung terhadap diri sendiri mbk
      mau anggap hal tersebut susah atau tidak
      susah atau tidaknya itukan relative

      Hapus
  2. sebuah renungan,,ketika kita diakhirat kelak akan terasa semua masa lalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. semua pasti akan menjadi kenangan sob
      apapun itu

      Hapus
  3. Linknya sudah aku pasang. Di tunggu link baliknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih sob
      link sobat juga sudah saya pasang

      Hapus
  4. apa pun yang kita punya sekarang & nanti akan lebih baik jika digunakan untuk kepentingan orang banyak bukan untuk diri sendiri
    karena semua itu hanya titipan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya itulah intinya sob
      kita kembali siapa dirikita ini
      hakikat kita diciptakan
      insyallah semua akan sesuai dengan yang diharapkan

      Hapus