BAB II
PEMBAHASAN
1.
KETERAMPILAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Guru yang professional adalah guru yang
dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Dalam mengajar diperlukan
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien. Keterampilan tersebut adalah:
1.
Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran,
2.
Keterampilan
menjelaskan,
3.
Keterampilan
bertanya,
4.
Keterampilan
member penguatan,
5.
Keterampilan
menggunakan media pembejaran,
6.
Keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil,
7.
Keterampilan
mengelola kelas,
8.
Keterampilan
mengadakan variasi,
9.
Keterampilan
mengajar perorangan dan kelompok kecil.
1.1
Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
1.1.1
Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran ialah
kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan
prakondisi murid agar minat dan perhatianya terpusat pada apa yang akan
dipelajarinya. Dengan demikian akan
memberikan efek positif bagi kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk menciptakan suasana mental siswa agar terpusat pada hal yang akan
dipelajarinya. Hal ini dilakukan di setiap pangkal kegiatan inti pelajaran, ini
dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan yang akan dicapai , menarik perhatian
siswa, member acuan, dan membuat kaitan materi dengan bahan yang akan
diajarkan.
1.
Tujuan
keterampilan membuka pelajaran
a)
Membantu siswa
menyiapkan diri dan membayangkan materi yang akan diajarkan,
b)
Menimbulkan
minat dan perhatian siswa,
c)
Membantu siswa
membatasi tugas yang harus dikerjakan,
d)
Membantu siswa
agar mengetahui hubungan pengalamannya dengan materi yang akan diajarkan.
2.
Komponen-komponen
dalam keterampilan membuka pelajaran
a)
Menarik
perhatian siswa,
b)
Memotivasi
siswa,
c)
Member acuan,
d)
Membuat kaitan,
dengan menghubungkan minat dan pengalaman dengan kegiatan pembelajaran.
1.1.2
Keterampilan Menutup Pelajaran
Keterampilan menutup pelajaran ialah
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran.
1.
Tujuan
keterampilan menutup pelajaran
a)
Mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran,
b)
Mengetahui
tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran,
c)
Membantu siswa
mengetahui hubungan antara pengalaman dengan materi yang baru saja
dipelajarinya.
2.
Komponen
keterampilan menutup pelajaran
a)
Meninjau kembali
penguasaan meteri atau dengan memberikan ringkasan
b)
Mengevaluasi,
seperti memberikan soal, dan tugas-tugas.
1.1.3
Prinsip-prisip Keterampilan Membuka Dan Menutup
Pelajaran
1.
Bermakna
Usaha
menarik siswa memotivasi hendaknya berhubungan dengan isi dan tujuan
pembelajaran yang akan disampaikan.
2.
Berurutan
berkesinambungan
Perwujudan
prisip berurutan dan berkesinambungan memerlukan adanya susunan bahan pelajaran
yang tepat, sesuai dengan minat siswa, ada kaitan yang logis antara satu bagian
dengan yang lainya, sehingga dapat disusun rantai kognisi yang jelas dan tepat.
1.2 Keterampilan
Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam
pembelajaran ialah keterampilan menyajikan informasi secara lisan yang
diorganisir secara sistematis untuk menunjukan adanya hubungan antara suatu
bagian dengan bagian yang lainya. Pemberian penjelasan merupakan suatu aspek
yang sangat penting dalam kegiatan seorang guru. Interaksi didalam kelas
cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik oleh guru sendiri, oleh guru
dan mahasiswa, maupun antara siswa dengan siswa.
1.
Tujuan
ketermpilan menjelaskan
a)
Membimbing murid
menghayati penalaran serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah
b)
Membimbing murid
memahami materi yang dipelajari
c)
Melibatkan muri
dalam pemecahan masalah
d)
Untuk memberikan
balikan kepada murid mengenai kesalahpahaman
e)
Menolong siswa
untuk mendapatkan dan memahami hokum, dalil dan prinsip-prinsip.
2.
Komponen-komponen
keterampilan menjelaskan
a.
Komponen
merencanakan
Penjelasan
yang dilakukan guru perlu direncanakan dengan baik terutama berkaitan dengan
isi pesan dan penerima pesan.
b.
Penyajian suatu
penjelasan
Penyajian
suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilya dengan memperlihatkan hak-hal
berikut:
·
Kejelasan
Penjelasan
hendaknya diberikan dengan menggunakan yang mudah dimengerti oleh siswa dan
menghindari penggunaan ucapan-ucapan dan istilah-istilah lain yang tidak dapat
dimengerti siswa.
·
Penggunaan
contoh dan ilustrasi
Dalam
memberikan penjelasan hendaknya dikaitkan dengan contoh-contoh dan ada
hubunganya dalam kehidupan sehari-hari.
·
Pemberian
tekanan
Dalam
memberikan penjelasan harus mengarahkan perhatian siswa agar terpusat pada
masalah yang pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting.
·
Penggunaan
balikan
Guru
hendaknya memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pemahaman,
keraguan, atau ketidak mengertianya dalam penjelasan yang disampaikan. Tujuanya
menjaring balikan tentang pemahaman mereka.
3.
Prisip-prinsip
keterampilan menjelaskan
a.
Penjelasan dapat
dilakukan pada awal, tengah, dan akhir pertemuan, Penjelasan juga diselingi
dengan tujuan pembelajaran,
b.
Penjelasan harus
relevan dengan tujuan pembelajaran,
c.
Guru dapat
menjelaskan apabila ada siswa yang bertanya,
d.
Materi
penjelasan harus bermakna bagi siswa,
e.
Penjelasan harus
sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa.
1.3
Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya dibedakan atas
keterampilan mengajar bertanya tingkat dasar dan keterampilan mengajar bertanya
tingkat lanjut. keterampilan mengajar bertanya tingkat dasar mempunyai komponen
dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan.
keterampilan mengajar bertanya tingkat lanjut merupakan lanjutan keterampilan
bertanya tingkat dasar dan berfungsi mengembangkan kemapuan berfikir siswa dan
mendorong mereka agar mengambil inisiati sendiri.
1.
Tujuan
pertanyaan yang diajukan kepada siswa
a)
Membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu siswa tentang masalah yang diharapkan
b)
Mendiagnosis
kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa dalam belajar
c)
Memusatkan
perhatian siswa pada masalah yang dibahas
d)
Memberikan
kesempatan siswa untuk mengasimilasikan informasi
e)
Mengembangkan
cara belajar siswa aktif
f)
Mendorong siswa
mengemukakan siswa mengungkapkan pendapat dalam diskusi
g)
Menguji dan
mengukur hasil belajar
2.
Komponen-komponen
keterampilan bertanya
a)
Keterampilan
bertanya tingkat dasar
·
Menggunakan
pertanyaan yang jelas dan mudah di tangkap oleh siswa
·
Pemberian acuan,
sebelum memberikan pertanyaan
·
Pemindahan
giliran, dalam bertanya maupun dalam menjawab pertanyaan bagi siswa
·
Penyebaran,
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan hendaknya di buat merata, atau acak.
·
Pemberian waktu
berfikir, setelah membrerikan pertanyaan guru harus memberikan jeda waktu untuk
berfikir
·
Pemberian
tuntutan, khususnya pada siswa yang memberikan jawaban yang salah, untuk
menemukan jawabanya sendiri.
b)
Keterampilan
bertanya tingkat lanjut
·
Mengubah tingkat
kognisi dalam memjawab pertanyaan. Dalam mengajukan pertanyaan guru hendaknya
mengubah tuntutan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan dalam tingkat yang
paling rendah.
·
Pengaturan
urutan pertanyaan, guru dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada
siswa.
·
Penggunaan
pertanyaan pelacak, digunakan saat siswa menjawab pertanyaan sudah benar namun
masih bias di tingkatkan.
·
Peningkatan
terjadinya interaksi, khususnya kepada siswa dengan siswa dan guru hendaknya
menguranga peran nya dalam penanya sentral.
3.
Prinsip-prinsip
keterampilan bertanya
a.
Kehangatan dan
antusias
Dalam
mengajukan pertanyaan dan menerima jawaban hendaknya sikap dan gaya guru
ekspresi wajah, gerakan dan posisi badan menampakan kehangatan dan
keantusiasannya.
b.
Kebiasaan yang
perlu dihindari
·
Jangan mengulang
pertanyaan ketika siswa tidak bias menjawab
·
Jangan
mengulan-ulang jawaban siswa
·
Jangan menjawab
sendiri pertanyaan yang diajukan siswa
·
Usahakan agar
siswa tidak menjawab pertanyaan secara serempak
·
Menentukan siswa
yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan
·
Pertanyaan ganda
1.4
Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah respon terhadap suatu
tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah
laku tersebut.
21
Tujuan
keterampilan memberikan penguatan
a.
Meningkatkan
perhatian siswa pada pelajaran
b.
Meningkatkan
motivasi belajar siswa
c.
Memudahkan siswa
untuk belajar
d.
Mengeliminir
tingkahlaku siswa yang negative dan membina tingkahlaku positif siswa
22
Komponen-komponen
keterampilan penguatan
a.
Penguatan verbal
Penguatan
verbal biasanya diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian , penghargaan,
persetujuan dan sebagainya.
b.
Penguat non
verbal
Penguatan
ini meliputi beberapa hal , seperti:
·
Penguat berupa
gerakan mimic atau badan,
·
Penguat dengan
cara mendekati,
·
Pengaturan
dengan kegiatan menyenangkan,
·
Penguatan berupa
symbol dan benda,
·
Pengut tak penuh.
c.
Prinsip-prinsip
keterampilan penguatan
·
Kehangatan dan
antusias,
·
Kebermaknaan,
·
Menghindri
respon yang negative,
·
Penguat pada
perseorangan,
·
Penguat pada
kelompok siswa,
·
Penguat yang
diberikan dengan segera,
·
Penguat yang
diberikan secara variatif.
1.5
Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran
Media pembelajaan adalah sarana pembelajaran yang
digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi
efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
1.
Tujuan
keterampilan menggunakan media pembelajaran
a.
Memperjelas
penyajian pesan agar terlalu verbalistis,
b.
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra,
c.
Memperlancar
jalannya proses pembelajaran,
d.
Menimbulkan
kegairahan belajar,
e.
Member
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan,
f.
Member
kesempatan siswa untuk belajar mandiri.
2.
Komponen-komponen
keterampilan menggunakan media pembelajaran
a.
Media visual,
b.
Media audio,
c.
Media audio
visual.
3.
Prinsip-prinsip
keterampilan menggunakan media pembelajaran
a.
Tepat guna, media
harus sesuai dengan kopetensi dasar,
b.
Berdaya guna,
media mampu meningkatkan motivasi siswa,
c.
Bervariasi,
media mendorong sikap aktif siswa.
1.6
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ialah
keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan
diskusi kelompok kecil dengan efektif.
1.
Tujuan
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
a.
Siswa dapat pengalaman
dan gagasan baru,
b.
Siswa dapat
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi,
c.
Siswa terlibat
dalam perencanaan pengambilan keputusan.
2.
Komponen-komponen
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
a.
Memusatkan
perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi,
b.
Menganalisa
pandangan,
c.
Memperjelas
pendapat,
d.
Menyebarluaskan
kesempatan berpartisipasi,
e.
Menutup diskusi.
3.
Prinsip-prinsip
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
a.
Diskusi
hendaknya belangsung dalam iklim terbuka,
b.
Perlu
perencanaan dan persiapan yang matang, meliputi:
·
Topik yang
dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat, dan kemampuan
siswa,
·
Masalah
hendaknya mengandung jawaban yang kompleks,
·
Adanya
pendahuluan yang berhubungan dengan topic,
·
Guru benar-benar
jadi sumber informasi.
1.7
Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan
guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
1.
Tujuan keterampilan
mengelola kelas, yaitu:
a.
Mendorong siswa
mengembangkan tingah lakunya sesuai tujuan pembelajaran,
b.
Membantu siswa
menghentikan tingkahlaku yang menyimpan,
c.
Mengendalikan
siswaa dan sarana pembelajaran dalam suasana pembelajaran,
d.
Membina hubungan
interpersonal.
2.
Komponen-kompenen
keterampilan mengelola kelas, yaitu:
a.
Keterampilan
yang berhuibungan dengan penciptaan dan pemeeliharan kondisi belajar yang
optimal,
b.
Keterampilan
yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
3.
Perinsip-perinsip
keterampilan mengelola kelas, yaitu:
a.
Memodifikasi
tingkah laku,
b.
Guru dapat
menggunakan pendekatan,
c.
Menemukan dan
memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
1.8
Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajarmengajar
adalah perubahan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa
serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
1.
Tujuan
keterampilan mengadakan variasi, yaitu:
a.
Menimbulkan dan
meningkatnya perhatian siswa,
b.
Memupuk tingkah
laku yang positif terhadap guru.
2.
Komponen-komponen
keterampilan mengadakan variasi, yaitu:
a.
Variasi dalam
gaya mengajar,
b.
Variasi dalam
penggunaan media pembelajaran,
c.
Variasi pola
interaksi dan kegiatan siswa.
3.
Prinsip-prinsip
keterampilan mengadakan variasi, yaitu:
a.
Variasi
hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan
yang hendak dicapai,
b.
Variasi harus
dengan lancer dan berkesinambungan,
c.
Variasi harus
dilakuakan secara baik dan secara eksplisit.
1.9
Keterampilan Mengajar Perorangan Dan Kelompok Kecil
2.
Tujuan mengajar
perorangan dan kelompok kecil, yaitu:
a.
Tujuan
keterampilan mengajar perorangan
·
Mengembangkan
daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada siswa,
·
Memberikan rasa
tanggungjawab yang lebih besar terhadap siswa,
·
Member
kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih aktif,
·
Membentuk
hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa.
b.
Tujuan
keterampilan mengajar kelompok kecil
·
Meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui dinamika kelompok,
·
Member
kesempatan memecahkan masalah,
·
Mengembangkan
siswa mengembangkan sikap social.
3.
Komponen-komponen
keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil, yaitu:
a.
Keterampilan
merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran,
b.
Keterampilan
mengorganisasi,
c.
Keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi,
d.
Keterampilan
membimbing dan memudahkan belajar.
4.
Prinsi-prinsip
keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil, yaitu:
a.
Prinsip-prinsip
keterampilan mengajar perorangan, yaitu:
·
Guru perlu
mengenal siswa secara pribadi,
·
Siswa bekerja
bebas dengan bahan yang telah siap pakai,
·
Tidak semua mata
pelajaran cocok disajikan secara perseorangan.
b.
Prinsip-prinsip
keterampilan mengajar kelompok kecil, yaitu:
1)
Mengajar di
dalam kelompok kecil yang bercirikan:
·
Memiliki
keanggotaan yang jelas,
·
Terdapat
kesadaran kelompok
·
Memiliki tujuan
bersama
·
Saling tergantung
dalam memenuhi kebutuhan,
·
Ada interaksi
dan komunikasi antar anggota,
·
Ada tindakan
bersama.
2)
Kualitas
kelompok diharapkan dapat berperan secara positif, apabila syarat-syarat
dipenuhi, yaitu:
·
Terjadi hubungan
yang akrab antar sesame anggota,
·
Terjadi hubungan
yang erat antara anggota kelompok,
·
Para anggota
memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi,
·
Para anggota
memiliki rasa kebersamaan yang erat.
3)
Pedoman
pelaksanaan
·
Pembentukan
kelompok,
·
Perencanaan
tugas kelompok,
·
Persiapan dan
pelaksanaan,
·
Pelaksanaan, yang
meliputi:
-
Pelajaran
diawali dengan pertemuan klasikal,
-
Guru
mempersilahkan masing-masing kelompok menerjakan tugas.\,
-
Guru melakukan supervise.
2. APLIKASI DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN
Ada
beberapa konsep keterampilan dasar mengajar yang perlu dipertimbangkan sebagai
bahan perbandingan dalam membina keterampilan mengajar bagi para guru. Berikut
ini konsep penggolongan keterampilan menurut James Cooper :
1.
Instructional
planning yaitu keterampilan menyusun rencana pengajaran.
2.
Writing
instructional objectives yaitu keterampilan merumuskan
tujuan pengajaran.
3.
Lesson
presentation skills yaitu keterampilan menyampaikan bahan
pelajaran.
4.
Questioning
skills yaitu keterampilan bertanya.
5.
Teaching
concepts yaitu keterampilan tentang menyusun konsep atau
persiapan mengajar.
6.
Interpersonal
communication skills yaitu keterampilan mengadakan
komunikasi interpersonal.
7.
Classroom
management yaitu keterampilan mengelola kelas.
8.
Observation
skills yaitu keterampilan mengadakan observasi.
9.
Evaluation
yaitu keterampilan mengadakan evaluasi.
Pendapat lain yang juga
memperlihatkan konsep keterampilan dasar
mengajar, dijabarkan secara kompleks yaitu menurut turney et al meliputi
:
1.
Questioning
yaitu keterampilan bertanya.
2.
Classroom
management and discipline yaitu keterampilmbuhkan dan
mengelola kelas dan menumbuhkan disiplin.
3.
Variability/varying
the stimulus yaitu keterampilan memberikan stimulus
secara bervariasi.
4.
Reinforcement
yaitu keterampilan memberikan penguatan.
5.
Explaining/exposition
yaitu keterampilan menjelaskan.
6.
Set
induction/introductory procedures yaitu keterampilan
membuka pertemuan.
7.
Small
group teaching yaitu keterampilan mengajar secara
berkelompok.
8.
Developing
thinking yaitu keterampilan untuk mengembangkan pola
berfikir.
9.
Individualling
teaching yaitu keterampilan mengajar secara individual.
Dari
kedua pendapat tersebut, keterampilan dasar mengajar dijabar dalam bidang kompetensi
pendidikan, pengelolaan atau disiplin kelas dan pengajaran itu sendiri.
Sesuai dengan
karakteristik perkuliahan PPL yang lebih menitikberatkan kepada latihan
keterampilan mengajar dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati. Untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan karakteristik PPL digunakan keterampilan dasar
yang menyangkut :
1.
Set
induction ialah keterampilan membuka pertemuan.
2.
Explaining
ialah keterampilan menjelaskan.
3.
Questioning
ialah keterampilan bertanya.
4.
Reinforcement
ialah keterampilan dalan memberi penguatan.
5.
Closing
procedures ialah keterampilan menutup pertemuan.
Kelima keterampilan
tersebut sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas,
sehingga banyak menimbulkan andil dalam mewujudkan efektivitas kegiatan
tersebut.
2.1 Set
Induction
Adalah keterampilan yang
berhubungan dengan :
1.
Menciptakan kesan respektif di kalangan
siswa, pada saat mulai memasuki kelas.
2.
Menciptakan kondisi emosional yang baik
di dalam kelas.
3.
Menyampaikan prolog dari kegiatan
belajar mengajar.
Menciptakan kesan respektif yang dilihat dari :
·
Kerapihan pakaian
·
Penampilan yang terkontrol dan simpatik
Penciptaan kondisi emosional seperti :
·
Pengucapan salam secara hangat
·
Pengakraban diri dan penunjukan sikap
empati
Penyampaian prolog yaitu :
·
Penyampaian ikhtisar bahan pelajaran
yang lalu
·
Memperkirakan tingkat entry behaviour
·
Penekanan pentingnya bahan / kegiatan
yang akan dilakukan pada saat itu, hal ini diperlukan untuk menumbuhkan
perhatian dan kesadaran diri dikalangan siswa.
2.2 Explaining
Keterampilan menjelaskan ini
berhubungan dengan :
1.
Penyampaian suatu ide, pendapat, ataupun
pemikiran (dalam hal ini, bahan pelajaran) dalam bentuk kata-kata.
2.
Pengorganisasian dalam menyampaikan ide
tersebut:
·
Sistematika penyampaian
·
Hubungan antar hal yang terkandung dalam
ide itu
3.
Upaya untuk secara sadar menumbuhkan
pengertian ataupun pemahaman pada diri peserta didik
Keterampilan
menjelaskan / eksplaining bertujuan untuk memberikan pengertian pada peserts
didik, melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah, dan menuntun peserta
didik kepada pengertian yang jelas dalam memecahkan pertanyaan (apa, mengapa,
bagaimana).
Komponen yang perlu diperhatikan dalam
keterampilan menjelaskan diantaranya adalah :
1.
Clarity
of language (kejelasan bahasa) yang meliputi:
· Kejelasan
tujuan dan proses
· Berhubungan
dengan pencapaian hasil belajar
Aspek-aspek kejelasan
· Pengetahuan/pengalaman
pendidik terhadap subyek
· Mendefinisikan
istilah-istilah baru dan mengartikannya
2.
Illustration
and examples (pemberian ilustrasi dan contoh) :
· Ilustrasi
merupakan penggambaran ide yang telah disampaikan, fungsinya untuk memperjelas
ide sehingga tidak menimbulkan tafsirann yang kabur
· Contoh
diberikan untuk mengonkritkan ilustrasi yang diberikan, fungsinya untuk
menghindari verbalisme
· Menghilangkan
kejemuan terhadap hal-hal yang bersifat
abstrak
3.
Emphasis
(penekanan)
Pemberian
penekanan bertujuan agar hal-hal tertentu yang dianggap penting mendapat perhatian yang lebih dari siswa
dengan cara pengulangan, pengambilan kesimpulan, nada suara yang berubah-ubah,
kombinasi antara relax dan menyenangkan bersamaan dengan penuh antusias.
4.
Feed-back
(pengambilan umpan balik)
Hal
ini dilakukan untuk menciptakan situasi baru dan menumbuhkan minat belajar.
Selain itu, juga dapat menghindari aktivitas monolog guru, peserta didik dapatt
mengemukakan pemahaman mereka, menampakkan kebingungan/sikap mereka.
2.3Questioning
Keterampilan
bertanya sangat penting dikuasai pendidik untuk memancing jawaban, komentar,
pemahaman dari peserta didik. Terdapat tiga hal penting dalam keterampilan
bertanya yaitu :
v Pausing
Setelah
pendidik mengajukan pertanyaan, peserta didik diminta tenang sebentar yang
bertujuan untuk :
a.
Memberikan kesempatan berfikir mencari
jawaban
b.
Untuk memperoleh jawaban yang komplit
c.
Memahami pertanyaan/menganalisa
pertanyaan
d.
Agar banyak peserta didik yang menjawab
v Prompting
Pendidik
mengajukan pertanyaan sulit, sehingga tidak ada peserta didik yang dapat
menjawab karena sulitnya, atau karena pertanyaan tidak jelas. Karena itu
pendidik harus melakukan prompt atau
mendorong dengan cara :
a.
Memberikan informasi tambahan, agar
murid dapat menjawab
b.
Mengubah pertanyaan dalam bentuk lain
v Probing
Melacak,
menuntun, mengarahkan. Probing dilakukan karena belum mendapatkan jawaban
sempuna dengan menunjuk peserta didik secara bergantian.
2.4
Reinforcement
Reinforcement adalah respon positif terhadap suatu
tingkah laku tertentu dari peserta didik yang memungkinkan tingkah laku tersebut
timbul kembali.
Komponen
keterampilan reinforcement yaitu :
1.
Verbal
reinforcement
Komentar
yang berupa ungkapan pujian.
2.
Gestural
reinforcement
Penguatan berupa senyuman, tertawa,
tepuk tangan, mengacungkan jempol dan berbagai ekspresi wajah serta anggota
badan lainnya.
3.
Proximity
Reinforcement
Dengan mendekati, berdiri di dekat,
duduk dekat kelompok, berdiri diantara peserta didik.
4.
Contact
reinforcement
Dengan cara menepuk bahu, punggung,
tangan di kepala namun tetap bersikap sopan dan memperhatikan kebiasaan daerah
setempat.
5.
Activity
reinforcement
Berjalan mendahului, membagi bahan,
memimpin permainan, membantu siswa dalam mengggunakan OHP.
6.
Token reinforcement
Pemberian hadiah, bintang komentar
pada buku tulis dan bentuk penghargaan lainnya.
2.5 Closing
Procedures
Menutup atau
mengakhiri pertemuan pada akhir jam pelajaran juga menuntut keterampilan
tersendirri, hal ini penting agar pertemuan tatap muka dalam kegiatan belajar
mengajar terseebut menghasilkan kesan sosial psikologis yang positif bagi siswa.
Sehingga pendidik dapat melakukan
beberapa hal sebagai berikut :
·
Memberi penekanan kembali pentingnya
bahan yang diberikan secara ringkas.
·
Penguatan untuk tetap mempertahankan
kondisi belajar.
·
Ekspektasi.
Sebagai pendidik,
haruslah memiliki variasi dalam mengajar. Membuat variasi adalah suatu hal yang
penting dalam perilaku keterampilan mengajar. Dalam hal ini, yang dimaksud
variasi adalah menggunakan berbagai metode gaya mengajar seperti variasi dalam
menggunakan sumber bahan pelajaran media pengajaran, variasi dalam bentuk
interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Jika gaya mengajar,
metodologi, sama saja digunakan selama satu semester, tentu akan membosankan
peserta didik. Namun, biasanya guru tidak peduli dengan kebosanan peserta didik
tersebut. Hal inilah yang hendak diatasi dengan jalan mengadakan
variasi-variasi.
Seperti metode ceramah
yang digunakan terus menerus tentu sangat meletihkan untuk semua tingkat satuan
pendidikan. Seorang pendidik dapat membuat variasi metode ceramah tersebut
dengan metode tanya jawab, diskusi, dan sebagainya.
Metode mengajar yang
dapat digunakan oleh pendidik antara lain :
2.1 Metode Expository dan Discovery
Berdasarkan penelitian
Edwin Fenton diketahui bahwa strategi belajar-mengajar yang banyak digunakan
oleh para pendidik, bergerak pada satu garis kontinyu yang digambarkan sebagai
berikut :
Exposition direct discussion discovery
Dari gambar tersebut
dilihat bahwa ujung paling kiri yaitu exposition (ekspositorik) yang berarti
pendidik hanya memberikan informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum atau
dalil serta bukti-bukti yang mendukung.
Peserta didik hanya
menerima saja informsi yang diberikan oleh pendidik sehingga peserta didik
belajar dari informasi yang diterimanya itu, disebut ekspositorik. Titik-titik
yang bergerak dari ujung kiri sampai ujung kanan mengandung unsur-unsur
ekspositorik dengan berbagai metode yang bergerak sedikit demi sedikitsampai
pada unsur discovery (penemuan).
2.2 Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu
sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ceramah
merupakan metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling
efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan
jangkauan daya beli dan paham siswa.
Kelemahan
beberapa metode ceramah yaitu :
1. Membuat
peserta didik pasif
2. Mengandung
unsur paksaan kepada peserta didik
3. Mengandung
daya kritis peserta didik
4. Sukar
mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar peserta didik
5. Bila
terlalu lama membosankan
Beberapa
kelebihan metode ceramah :
1. Pendidik
mudah menguasai kelas
2. Pendidik
mudah menerangkan menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
3. Dapat
diikuti peserta didik dalam jumlah besar
4. Mudah
dilaksanakan
2.3 Metode Diskusi
Metode diskusi adalah
metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah. Metode
diskusi pada dasarnya adalah bertukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur
pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang
lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang
dibahas.
Metode
diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
1. Mendorong
siswa berpikir kritis
2. Mendorong
siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas
3. Mendorong
siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama
4. Mengambil
satu atau lebih alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan
pertimbangan yang seksama
Kelebihan
metode diskusi :
1. Suasana
kelas akan hidup karena peserta didik mengarahkan pikirannya kepada masalah
yang sedang didiskusikan.
2. Menyadarkan
peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
3. Membiasakan
peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang laun sekalipun berbeda dengan
pendapatnya.
4. Kesimpulan-kesimpulan
diskusi mudah dipahami karena peserta didik mengikuti proses berpikir sebelum
sampai pada kesimpulan.
Kelemahan
metode diskusi adalah :
1. Kemungkinan
ada peserta didik yang tidak ikut aktif, sehingga membuat mereka lepas dari
tanggung jawab.
2. Peserta
diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Dapat
dikuasai oleh peserta didik yang suka / pandai berbicara.
2.4 Metode Tugas Belajar dan Resitasi
Metode ini merangsang
peserta didik untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok.
Peserta didik mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca dan mengerjakan
soal-soal sendiri.
Kelebihan
metode tugas belajar dan resitasi adalah :
1. Memupuk
rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan.
2. Mengembangkan
kreatifitas peserta didik.
3. Memberikan
tugas pada peserts didik yang bersifat praktis mengenai lingkungan sekitar.
Sedangkan
kelemahannya yaitu :
1. Seringkali
tugas rumah dikerjakan oleh orang lain.
2. Apabila
tugas terlalu berat dan banyak, akan mengganggu mental peserts didik.
3. Peserta
didik tidak mengerjakan dengan baik, bahkan cenderung menyalin hasil pekerjaan
temannya.
2.5 Metode Inkuiri
Proses mengajar dengan
metode inkuiri yaitu sebuah proses yang membawa peserta didik kedalam situasi
yang memberikan kesempatan pada mereka untuk menggunakan apa yang telah mereka
katahui dan mereka lakukan adalah hasil dari pemerolehan mereka sendiri, bukan
karena pendidik.
Metode ini membutuhkan
partisipasi aktif dalam penyelidikikan
secara ilmiah. Jadi metode inkuiri mendorong peserta didik untuk aktif
mencari jawaban dari masalah yang dihadapi
dan menarik kesimpulan sendiri dengan berpikir ilmiah, logis, dan
sistematis.
2.6 Metode Problem Solving
Dalam problem solving
ini, menitikberatkan pada terpecahnya suatu masalah secara rasional, logis dan
tepat namun kegiatannya tidak sampai mengejar hakekat yang ditemukan tapi lebih
kepada proses terpecahnya masalah.
2.7 Metode Panel Diskusi
Sebuah kelompok kecil
yang mendiskusikan topik tertentu, dan dipimpin oleh seorang moderator. Panel
digunakan apabila pokok pembicaraan dianggap terlalu luas untuk dibicarakan
dalam kelompok dan mendorong audience melihat permasalahan sehingga merangsang
mereka untuk turut memikirkan dan menganalisa masalah.
2.8 Metode Buzz Group
Pembagian kelompok
besar menjadi kelompok yang lebih kecil yang mendiskusikan pelajaran sehingga
peserta didik yang malu-malu didorong
untuk menguraikan pendapat.
2.9 Metode Simposium
Beberapa orang membahas
aspek tertentu dan membacakan didepan peserta didik lainnya secara singkat yang
kemudian akan ada sanggahan dan pertanyaan dari pendengar.
2.10
Metode
Syindicate Group
Sebuah kelompok kecil
diberi tugas untuk mempelajari aspek tertentu . setiap syndicate / kelompok
berdiskusi dan belajar masing-masing.
2.11
Metode
Informal Debate
Kelas dibagi menjadi
dua kelompok sama banyak dan mendiskusikan topik perdebatan yang bersifat
problematik.
2.13Metode
Fish Bowl
Kelompok yang akan
menyampaikan hasil diskusi duduk membentuk setengah lingkaran dengan
menyediakan beberapa kursi kosong yang diguhakan untuk duduk penanya. Sehingga
kelompok pendengar duduk menggelilingi kelompok diskusi seperti melihat ikan
dalam sebuah mangkuk.
2.14Metode
Demonstrasi Dan Eksperimen
Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan kepada siswa
suatu proses, sedangkan eksperimen mengerjakan sesuatu dan mengamati hasil dan
proses percobaan tersebut.
2.15Metode
Drill
Metode mengajar dengan
memberikan latihan-latihan kepada peserta didik untuk mengasah keterampilan.
2.16Metode
Karyawisata
Mengajak peserta didik
ke objek tertentu untuk mengamati dan mempelajari sesuatu secara nyata.
2.17Metode
Kerja Kelompok
Metode ini digunakan
untuk mengatasi kesulitan karena adanya perbedaan kemampuan peserta didik.
BAB III
TANGGAPAN DAN
SIMPULAN
3.1 Tanggapan
Menurut kelompok kami, setelah memahami
pembahasan mengenai keterampilan guru
dalam proses pembelajaran dan aplikasinya bahwa untuk menjadi seorang guru
dibutuhkan berbagai macam keterampilan bukan hanya penguasaan dalam bidang
pelajaran atau materi saja, tetapi juga guru harus memiliki kecakapan dalam
penyampaian materi yang dapat diterima oleh peserta didik, seorang guru juga
dituntut agar mampu memahami kondisi kelas dan peserta didik, sehingga seorang
guru lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik sesuai
dengan teori dan konsep yang telah dijabarkan dalam makalah. Kelompok kami
sangat menyetujui adanya teori dan konsep keterampilan guru dalam pembelajaran
karena konsep tersebut dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan
peserta didik akan mudah menangkap dan memahami materi yang telah disampaikan
oleh guru. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain yaitu
Set induction
yaitu keterampilan membuka pertemuan. Keterampilan ini digunakan untuk dapat menciptakan
kondisi emosional yang baik di dalam kelas. Explaining
ialah keterampilan menjelaskan, Questioning
ialah keterampilan bertanya. Reinforcement
ialah keterampilan dalan memberi penguatan, Closing
procedures ialah keterampilan menutup pertemuan.
3.2 SIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan dan tanggapan yang ditulis dari kelompok, kami menarik simpulan
bahwa guru dalam proses pembelejaran harus memiliki dan mampu menguasai kondisi
kelas serta harus mempunyai kemampuan dan keterampilan guru dalam proses
pembelajaran dan mengaplikasinya dalam proses
pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran dapat belangsung dengan
kondisi yang sangat efektif. Suasana kelas yang efektif dalam proses
pembelajaran dapat diperoleh salah satunya dari cara mengajar guru yang
professional, misalnya guru yang professional harus mampu dan kreatif dalam
mengajar atau menyampaikan materi ajar, keterampilan yang harus dikuasai oleh
seorang guru antara lain : Set induction
ialah keterampilan membuka pertemuan.Explaining
ialah keterampilan menjelaskan.Questioning
ialah keterampilan bertanya.Reinforcement
ialah keterampilan dalan memberi penguatan.Closing
procedures ialah keterampilan menutup pertemuan. Setelah semua aspek
tersebut terpenuhi diharapkan guru mampu menyampaikan materi dengan baik dan
peserta didik mampu menerima dan memahami materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Buchori
alma.2009.Guru Professional Menguasai
Metode Dan Terampil Mengajar.Bandung. Alfabeta.
Udin syfrudin
saud.2009.Pengembangan Profesi Guru.Bandung.Alfabeta.