Rabu, 05 Oktober 2011

HAKIKAT KEBAHAGIAAN

Hallo sobat “Cinta”, semoga masih dalam rahmat Allah SWT serta selalu mengiringi langkah kita>>>>> Aminnnn.

Sobat Cinta, Topik postingan kali ini merupakan hal yang seringkali baik saya maupun sobat Cinta pernah rasakan, rasa ini adalah Bahagia

Namun saya masih bingung apakah perasaan seperti ini bias disebut sebagai kebahagiaan.
Nah itulah topic kita kali ini “Hakikat Kebahagiaan

Apasih Kebahagiaan itu?
Apakah kebahagiaan itu bentuk dari rasa senang, atau kebahagiaan itu berarti kehidupan dengan berbagai kemewahan yang ada?

Kebahagiaan itu bukan berupa cek yang dapat dicairkan, 

bukan istana yang megah, bukan kendaraan yang dapat diperjualbelikan,

bukan berupa bunga yang dapat dicium bau harumnya, bukan berupa gandum yang dapat ditukar serta bukanpula berupa kain yang dapat dibentangkan.

Lalu hakikat kebahagiaan itu apa?

“Kebahagiaan akan dating, kebahagiaan dapat muncul, kebahagiaan dapat menghampiri kita ketika hati terhibur oleh kebenaran yang dijalaninya,

dada menjadi lapang karena prinsip yang dianutnya, dan kalbu menjadi tenang karena kebaikan yang dimilikinya”

Kebahagiaan aka nada pada diri sobat-sobat Cinta sekalian, meskipun hal tersebut minim akan sumber daya manusia yang minim dari pendapatan, gersang dari penghidupan.

Mungkin sobat Cinta juga pernah merasakan hal seperti saya

Terkadang kita berfikir, bahwa memilki harta yang berlimpah, istana yang megah, bermewah-mewahan dan sebagainya akan membuat kita bahagia. 

Namun ternyata tidak, justru semua itu akan menjadi sumber masalah dalam kehidupan.

Tidakkah percaya,,, sudah berapa banyak masalah-masalah yang terjadi dari hal diatas

Mari kita lihat sejenak

Apakah orang yang bergelimpangan harta selalu bahagia, jawabannya tidak!!

Justru mereka sering didera masalah, hal yang paling mudah ditemui adalah sakit

Justru mereka-mereka yang hidup dengan berbagai kemewahan, makanan, dan lain-lain justru lebih cepat terserang stroke

Sobat cinta kenapa kita tidak merenungi kisah dari Rasulullah SAW, beliau hidup dalam keadaan Fakir dan sering menggeliat karena lapar.

Dan terkadang beliau tidak mempunyai sedikitpun kurma untuk menenangkan perutnya. 

Meskipun begitu, beliau tetap menjalani hidup dengan senang dan tiada yang mengetahui selain Allah SWT.

Beliau mengarungi hidup dengan hati yang lapang, amanah, optimis dan penuh dengan tujuan-tujuan.

Jadi Hakikat Kebahagiaan adalah sesuatu yang membuat hati tenang dengan berbagai kebaikan dalam kejujuran dalam diri kita

2 komentar:

  1. alhamdulillah
    lagi semangat-semangatnya sob

    trimakasih sudah berkenan untuk berkunjung

    BalasHapus