Minggu, 23 Oktober 2011

KERIDHOAN PENGHANTAR KESUKSESAN


Sebuah impian, sebuah keinginan yang sering terbayang dibenak. Ketika semangat untuk mewujudkan apa yang diinginkan, apa yang diimpikan sedang berkobar-kobar laksana api yang tengah membakar sebuah sumber minyak, seakan semua fikiran, semua jiwa bersatu untuk mewujudkan hal tersebut.Yakin dengan pasti jikalau impian tersebut akan tercapai.

Keringat mengucur, waktu yang tersita, tenaga, fikiran bahkan juga biaya menjadi taruhan untuk sebuah keinginan. Namun terkadang semua itu menjadi nihil, apa yang diharapkan dan diperjuangkan belum mencapai apa yang diinginkan.


Bagaimana rasanya bila hal tersebut terjadi pada anda?

Jatuh lemas, seperti tertimpa sesuatu yang berat dan tidak bisa lagi untuk bangun. Keadaan yang sungguh-sungguh membuat seluruh raga tak berdaya.

Sulit memang menerima sesuatu kenyaataan yang pahit, yang sama sekali tidak kita inginkan. Namun itulah kenyataan, seperti kata pepatah “Ibarat Nasi Sudah Menjadi Bubur”. Semua sudah terlanjur dan mau tidak mau harus kita terima sebagai kenyataan yang harus kita hadapi.

Hanya ada dua pilihan, bangkit atau hanya meratapi. Jika memilih keputusan untuk bangkit berarti siap menerima kenyataan dan siap untuk melanjutkan. Namun bila memilih meratapi, maka selamanya akan tetap seperti itu dan tidak akan berubah jika tidak mengubah keputusan.

Terkadang kita dengan mudahnya mengucapkan saya rela, saya ridha tanpa disadari kita tengah bertarung dengan jiwa kita, gejolak-gejolak jiwa yang masih belum bisa menerima kenyataan ini.

Menerima dengan lapang dada berarti rela menerima segala kenyataan dalam bentuk apapun, padahal rela adalah sikap yang berkaitan dengan kondisi jiwa, yang mudah mengucapkannya namun sulit untuk mengaplikasikannya.

Padahal secara kejiwaan jika kita menerima, jika kita ridha dengan kenyataan yang terjadi apaun bentuknya maka hal tersebut secara spontanitas akan membangun motivasi yang kuat didalam diri kita. Bangkit lalu mencoba kembali, itulah yang akan terjadi.

Bukannya hal-hal tersebut telah nyata, dan banyak dialami oleh orang-orang sukses didunia, banyak sekali miliader-miliader yang memiliki kisah seperti hal diatas, namun mereka tetap menerimanya sebagai sebuah jalan dalam mencapai kesuksesan.

Sobat sekalian hidup itu memang liku-liku, karena liku-liku itulah kita dapat memahami arti sebenarnya jalan liku-liku tersebut demi menyongsong jalan selanjutnya. Kehidupan tidak selalu tepat dengan apa yang kita inginkan, tetapi pasti ada batu sandungan yang akan menghalangi langkah ini, untuk dapat mengoreksi diri dan sebagai bekal menuju rintangan-rintangan selanjutnya. Hanya ridha dan berlapang dada yang menjadi obat dikala sedang tersandung untuk lebih kuat menghadapi sandungan-sandungan lain, menuju kesuksesan.

“Ridhalah dengan segala sesuatu, karena hal tersebut berasal dari Sang Pencipta”


12 komentar:

  1. setiap perjalanan tidak semudah kita membayangkan untuk berjalan, kesiapan pun perlu di perhitungkan untuk menghindari kenyataan pahit seperti disebutkan diatas :D, itu semua berencana, namun terkadang sebuah rencana hanya mengajak kita untuk melihat sebuah mimpi dengan terus menerus bukan mengajak untuk mencapai mmpi tersebut, keseimbangan resiko dan kemampuan adalah titik aman dari semua itu, akan tetapi titik aman itu sendiri mempunyai masalah sendiri, tidak membawa kita kepada resiko dan pencapaian :D.kalo kata tukang dagang mah "balik modal juga udah uyuhan"
    pepatahpun berkata, keberuntungan adalah bertemunya kesiapan dan kesempatn, maka dari itu marilah kita ngopi dan ngudud wkwkwk mulai ngaco nih, lngsung aja deh . . .
    "kegagalan adalah sebuah kesempatan yang tertunda dikala kita sedang maju pesat, kegagalan adah kesempatan yang maju pesat dikala kita lamban bergerak" menjadi teman bermacam kesempatan sepertinya baik untuk kita maju . . . . .

    majuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
    semangaaaaaat , , , hehehe

    BalasHapus
  2. Ridho Allah Tergantung Ridho Orang tua qt

    BalasHapus
  3. bablemint@.... semangat dan maju,,,, kegagalan pintu awal menuju kesuksesan


    Pirly@.... ridho ku menyertaimu, hehehehhehee

    BalasHapus
  4. aku selalu ridho dg apa yg aku usahakan gagal ya coba lagi, gagal lagi coba lagi terus usaha jangan menyerah sampai kesuksesan ada, dan aku rasakan indahnya keridhoan itu....

    BalasHapus
  5. anisayu@ semangat anda luar biasa,,,iya memang seharusnya seperti itu, namun kadang kala ketika terjatuh kita susah untuk bangkit kembali,,, semoga keindahan keridhoan selalu tercurahkan kepada kita semua
    amin

    BalasHapus
  6. apakah cukup dgn keridhoan saja? tentu tidak kan pak?

    BalasHapus
  7. apanya yang cukup?
    bila menginginkan sesuatu tentu tidak hanya dengan ridha,,,, namun ridha merupakan sebuah kunci untuk dapat menggapai apa yg diinginkan,,,
    dengan ridha,, kita menjadi belajar apa yg kurang pada diri kita, sehingga kita dapat memperbaikinya dan diperlukan kegigihan dan usaha keras untuk dapat mendapatkan apa yang diinginkan setelah kegagalan melanda
    dan tentu tidak pula lupa,, untuk meminta kepada Sang Maha Pencipta

    BalasHapus
  8. dengan ridha,, kita menjadi belajar apa yg kurang pada diri kita, <--sepakat dgn kata2 ini sobat,, kunjungan silaturahmi kembali sob;)

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh penulis.

    BalasHapus
  10. al kahfi@ syukron akhi,,, salam silahturahmi

    BalasHapus
  11. sang cerpenis@ warnanya jadi apa ya
    hehehee
    benar ukhti,,, liku-liku itu sebagai bumbu dalam mengarungi jalan yang selanjutnya

    BalasHapus