MAJU TAK GENTAR MEMBELA YANG BAYAR

MAJU TAK GENTAR MEMBELA YANG BAYAR

Kalimat diatas saya tunjukkan kepada institusi kepolisian di Negara kita, iya Polisi Republik Indonesia dengan Maju tak gentar membela yang bayar.

Kenapa saya mengatakan seperti itu, berkali kali ketika peristiwa-peristiwa terjadi yang berbau terhadap hukum pasti akan ada yang namanya membela yang bayar.

Saya berkata demikian karena menurut pandangan saya para Polisi sudah menghianati Negara, sudah menghianati tugas dan kewajibannya. Betapa tidak polisi yang seharusnya dapat melindungi masyarakat dapat mengayomi masyarakat namun justru menjadi musuh besar masyarakat.

Tidak kah sadar dengan tragedy Mesuji yang akhir-akhir ini mencuat, dimana para petugas yang seharusnya dapat melindungi masyarakat serta mengayomi malah justru terindikasi ikut dalam kasus pembantaian warga di Mesuji.

Belum tuntas kasus Mesuji muncul lagi berita yang mencuat di Bima mengenai tindakan reprensif petugas kepada para pengunjuk rasa. Layakkah mereka menembaki masyarakat yang mencoba menyadarkan para petinggi negeri ini.

Apakah masyarakat ini dianggap sebagai penghianat Negara atau kumpulan koruptor yang harus dihujani tembakan. Jika memang ingin seperti itu kenapa tidak memberantas separatis yang telah terang-terangan menggerogoti negeri ini.

Apakah masyarakat ini sebagai penjahat, yang harus dipukul, ditendang, di tembak. Jangan salahkan bila rakyat semakin keras, semakin radikal, dan semakin murka.

Apakah saya berlebihan jika mengatakan bila para petugas ini adalah para petugas yang Maju Tak Gentar Membela Yang Bayar.

Polisi tidak kah engkau sadar kami dulu membelamu untuk keluar dari kemiliteran karena kami menganggap bahwa engkau dapat menjadi pelindung kami, namun sekarang engkau melibihi militer bahkan lebih sadis dari militer.

NEGARA YANG BERADAP ADALAH NEGARA YANG PELAKU HUKUMNYA MEMATUHI HUKUM SEBAGAIMANA HUKUM MENJADI PEDOMAN HIDUP NEGARA ITU