Minggu, 31 Juli 2011

Delik-Delikan

Hai-hai sobat sekalian
Apa kabar nih di awal puasa ini

Wah,, kok sudah ada yang lemes

Hemz_____-

Ane punya cerita nih,, yah gak taw sih lucu atau gak nya, yang penting PD aja ngepos sama Share ke temen-temen,,, hehehehehhehe

Langsung saja dah

Bermula dari 5 orang anak yang baru berusia 9 tahun
Malam itu mereka berkumpul seperti biasa di bestcamp, widih ganti ajalah di tempat biasa mereka mangkal,

Ah kok mangkal jadi kaya eke aja,,,,,,  oke dah mereke berkumpul di gardu
Kelima anak itu masing-masing mempunyai nama,,,, hahahahha

Ripin, Agus, Sudar, Bastarai, dan Pitri
Mereka sepakat untuk bermain “Delik-delikan” gak tau ah bahasa kalian apa

Itu lho yang sumput-sumputan
Nha, diundilah untuk mencari siapa yang jaga

Akhirnya si Bastari pun jaga
Dan mereka ber empat  si Agus, Ripin, Sudar dan Pitri bersembunyi.

Si agus: Ayuk ikut aku semua
Ripin, Sudar, Pitri: Kmana?

Agus: Sudah to pokoknya tempatnya oke,, kita akan aman
Akhirnya mereka mengikuti si Agus

Setelah sampai di tempat persembunyian
Agus: Pin? Nanti kamu jangan berlari kearah kanan, karena disana ada bekas jamban yang terbuka

Ripin: Oke, Beres
Nha si agus kembali berpesan kepada si pitri dan sudar

Agus: Pit? Kamu jangan lari kearah kiri, disana ada tempat jemuran (kawat-kawat untuk menjemur pakaian)
Pitri: Siap, Bos

Agus: Sudar kamu jangan lari kearah depan,,, Dsna ada selokan
Sudar: Laksanakan
Jantung mereka berdebar-debar ketika Si penjaga alias bastari semakin mendekati mereka berempat

Si Agus pun memberi instruksi kepada temannya untuk berlari kearah belakang apabila si bastari datang…
Akhirnya si bastari menggertak,

Bastari: Hayooooo
Agus: Lari!!!!!!!!!!!!!!

Mereka berempat pun lari
Namun hanya satu yang lolos dari bastari yaitu si Agus

“Trus yang tiga kemana”

Hahahahahaha
Yang lain

Si Pitri: nyangsang di kawat-kawat jemuran karena dia lari kearah kiri
Si Ripin: Terjun bebas di jamban yang penuh dengan kotoran manusia, karena dia lari kearah kanan

Lalu si sudar,,,
Nasib si sudar juga sama seperti dua teman lainnya

Si sudar penuh lumpur hitam yang bau di selokan ,,, dia berlari kedepan
Hahahahhahahaha

Lucu gak sih

Kalok gak lucu ya sudah
Hahahahahahah



Karut Marutnya Negeri Ini

Sejarah telah membuktikan, bahwa kehancuran umat-umat terdahulu terutama Bani Israil adalah karena tidak adanya penegakan hukum yang adil. 

Jika kejahatan dilakukan oleh penguasa, pejabat atau orang kaya yang memiliki pengaruh kuat di pemerintahan, mereka tidak tersentuh hukum padahal itu kejahatan yang besar, bahkan amat merugikan rakyat banyak. 

Namun jika rakyat kecil yang melakukan kesalahan, walau itu kesalahan kecil sekalipun, maka hukum yang seberat-beratnya.
 
Sejarah Terulang Kembali

Hal diatas pun terulang di Negeri tercinta kita, bahwa hukum itu memang hanya untuk orang kecil dan lemah. Dengan jelas dan gamblangnya di media cetak dan elektronik semua Nampak jelas bagaimana hukum di Negara kita tercinta.

Ini semakin menyedihkan ketika seorang nenek  yang miskin dituduh mencuri tiga buah coklat yang baru selesai dipanen dan akhirnya si nenek masuk penjara dimasa tuanya, sungguh miris.

Hati pun semakin pilu ketika sepasang suami istri dipenjara, karena mencuri setandan pisang di kebun milik tetangganya karena tidak lagi memiliki beras untuk dimakan anak-anaknya.

Belum berakhir kepiluan hati, namun harus ditambah rasa pilu di hati dua orang yang kehausan pun harus merasakan bui, karena mereka memakan buah semangka yang bukan miliknya.

Itu secuil gambaran/potret hukum di negeri tercinta ini dan masih banyak lagi yang lebih heboh seperti kasus Prita, Bank Century, Rekening Gendut, Nazarudin dll.

Nabi SAW Memperingatkan

“Wahai manusia! Ketahuilah bahwa kehancuran umat terdahulu adalah karena mereka tidak menegakkan hukum dengan adil. Jika yang mencuri dari golongan terpandang, mereka biarkan. Namun jika yang mencuri dari golongan yang tak mampu, mereka secara tegas menegakkan hukum. Demi Allah, jika Fatiah putriku Muhammad mencuri, pasti saya potong tangannya” (HR. Bukhari).

Negeri ini menjadi tambah karut-marut dengan system korupsi berjamaah yang sudah membudaya dan rata di setiap tatanan kehidupan. 

Dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari daerah yang terpencil sampai daerah pusat kota. 

Semua berkompetisi untuk satu tujuan, menghabiskan kekayaan Negara, baik dengan rencana pembangunannya yang menelan anggaran yang tidak sesuai dengan nilai dan kegunaannya atau program penanggulangan kemiskinan. Semua itu dilakukan dengan korupsi berjamaah.


Sabtu, 30 Juli 2011

Ramadhan oh Ramadhana

Alhamdulillah,, akhirnya bulan Ramadhan telah tiba, bulan yang penuh dengan berkah, bulan yang penuh dengan ampunan, dan bulan yang telah dibuka dengan selebar-lebarnya pintu-pintu syurga.
Seperti dijelaskan dalam hadist berikut:


Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, dimana allah mewajibkan kamu untuk berpuasa, disaat itu dibuka pintu syurga, dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu setan-setan, dan dimana dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu malam. Maka barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikkannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu buat selama-lamanya”.  (Imam Ahmad, Nasa’I dan Baihaqie yang diterima dari Abu Hurairah).
Luar biasa Bulan Romadhon, maka berbahagialah mereka yang masih bertemu dengan bulan yang suci ini, karena pada bulan tersebut semua dosa akan dihapuskan.

Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Romadhon dan mengetahui batasan-batasanya, dan ia menjaga diri dari segala apa yang patut dijaga, maka dihapuskanlah dosanya yang sebelumnya”. (HR. Ahmad, Baihaqie).

Untuk itu marilah bersama-sama menjaga hati, fikiran, lisan, perbuatan, dsb. Agar kita termasuk orang-orang yang diberi ampunan.

Bencana Karena Ulah Manusia

Kebesaran Allah SWT sungguh nyata, semua peristiwa alam yang terjadi merupakan secuil bukti Kebesaran Allah SWt yang terkadang sering menghilang dari kesadaran kita karena ke angkuhan kita dan kesombongan kita sendiri. 

Bencana demi bencana yang terjadi di Tanah Air yang tentu banyak meninggalan duka yang mendalam tidak hanya dari kalangan korban, namun juga bagi seluruh Bangsa Indonesia. Negara ku tercinta yang sekarang sedang dirundung oleh bencana yang tiada terkira. Mengapa?


Mengapa ini harus terjadi di Negara Kita, Negara Indonesia
Kenapa Bencana beruntun datang dengan silih berganti, tanpa memandang kemarin tanah air kami sedang terpuruk karena dilanda bencana…


Suatu Renungan Hati sekaligus pertanyaan mendalam yang tiada pernah terbayangkan akan seperti ini keadaanya. Apalagi Negara kita adalah Negara dengan Mayoritas Muslim Tebanyak di Dunia….Miris mendengarnya…. Lalu apakah ini adzab atau hanya sebuah peringatan


Namun bila dikatakan sebuah peringatan, Kenapa sampai berulang kali?
Lalu apa yang terjadi?
Allah SWT berfirman: 
 


“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (Q.S. Al-A’raaf 7:96).

Dari ayat diatas kita dapat mengetahui, apa yang menjadi pokok permasalahan utamanya.
Yaps, Permasalahannya adalah penduduk di Negeri itu sendiri, Penduduk Indonesia.


Kenapa?
Karena semua kerusakan yang terjadi di dunia ini adalah ulah dari manusia itu sendiri. Kerusakan lingkungan, Polusi udara, banjir lautan dan air yang tercemar, siapakah kalaw bukan manusia yang melakukan itu semua…


Sesuai janji Allah SWT melalui firmannya dalam Q.S. Al-A’raaf 7:96 “Allah SWT akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi apabila penduduk negeri beriman dan bertaqwa, namun sebaliknya Allah SWT akan menyiksa penduduk tersebut jikalau mereka mendustakan ayat-ayat Allah SWT


Naudzubillah


“Marilah Kita menjaga apa yang telah diberikan kepada kita, karena semua itu hanyalah titipan semata”